Kamis, 05 November 2015

Cara Konfigurasi Wireless Linksys

Disini saya akan menjelaskan bagaimana cara konfigurasi Linksys..

Alat yang dibutuhkan :
- PC/Laptop
- Wireless Linksys AP
- Sumber Listrik

Langkah-langkah :

  1. Hubungkan AP dengan sumber listrik.
  2. Lalu reset selama 30 detik.
  3. Klik dua kali icon network connection / masuk ke control panel, klik network
    connection, klik Local area connection, lalu pilih TCP/IP, lalu klik properties :
  4. Setelah IP address di laptop / PC kita diganti seperti langkah sebelumnya Buka Browser,
    ketikan 192.168.1.1
  5. Setelah itu akan muncul tampilan sebagai berikut :
  6. Lalu isi router name tersebut(bebas namanya apa saja) yang akan dibaca oleh PC Client
  7. Setelah itu klik Save Setting
  8. Lalu klik menu Wireless kemudia klik tab Wireless Security akan muncul tampilan sebagai berikut.
  9. Lalu pilih WPA Personal agar wifi anda tidak sembarang diakses lalu klik Save Setting.
  10. Kemudian klik tab MAC Filter akan muncul tampilan sebagai berikut.
     
               - Jika kita pilih prevent, maka PC/Laptop tersebut tidak bisa mengakses ke AP yang telah kita buat.
               - Jika kita pilih permit, maka hanya PC/Laptop tersebut yang bisa mengakses ke AP yang telah kita buat.
               - Edit MAC Filter List, yaitu MAC Address yang akan kita isikan sesuai pilihan permit/prevent

Bagaimana cara mengetahui MAC Address tersebut?

  1. klik START | RUN | ketik cmd
  2. ketikan IPCONFIG /ALL
Maka akan muncul seperti ini :
yang ditandai putih itu adalah MAC Addressnya..


Itulah cara konfigurasi Lynksys semoga bermanfaat ^_^



Jumat, 29 Mei 2015

Sabtu, 28 Maret 2015

Tugas Praktikum 2 Sistem Operasi - 1307123 Abdul Aziz Priatna Kelas C2

A. Linux Shell


B. Schedulling

Referensi :
Modul Praktikum Sistem Operasi - Linux Shell
Modul Praktikum Sistem Operasi - Schedulling


Rabu, 05 November 2014

Tentang E-Ticketing Kereta Api

Zaman sekarang, seiring berjalannya waktu, tehknologi semakin kesini semakin maju tanpa terasa sedikitpun. Seperti contoh dalam pembelian tiket, kita sering lihat di Bioskop-Bioskop, nonton konser, ataupun lainnya kita untuk membeli tiketnya tuh harus ngantri panjang-panjang sampai belain nunggu berjam-jam untuk mendapatkan satu tiket. Tapi seiring teknologi maju, sekarang pun kita ga usah ngantri panjang-panjang buat dapetin tiket tersebut. Dengan sistem E-Ticketing, kita ga perluu datengin tempat tersebut buat dapetin tiket, kita tinggal online aja terus mesen tiketnya dan berees deh.. :)

Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan apa itu E-Ticketing dan Sistem E-Ticketing pada Kereta Api

Apa itu E-Ticketing?

E-Ticketing atau electronic ticketing adalah suatu cara mendokumentasikan proses penjualan dari semua aktfitas perjalanan pelanggan tanpa harus mengeluarkan dokumen baik secara fisik ataupun paper tiket.

Manfaat E-Ticketing

  • Buruh Simpanan
  • Aman
  • Pengiriman yang sangat instant
  • Periklanan

Bagaimana Cara Kerja Sistem E-Ticketing pada kereta Api

Untuk lebih jelasnya kita lihat langsung lihat flow chart E-Ticketing Kereta Api
Jadi dalam alur tersebut, kita masuk ke website http://kereta-api.co.id/ untuk melakukan transaksi pemsanan tiket kereta api secara online. Lalu dalam halaman web tersebut kita masuk untuk memilih menu mana yg akan merujuk ke pemesanan tiket. Setelah itu, kita masuk untuk mengecek jadwal pemberangkatan kereta api dan kelas mana yang akan kita pilih. Jika tersedia, maka kita akan membooking jadwal tersebut, jika tidak kita langsung keluar. Setelah itu, kita mengisi data diri untuk melakukan pemesanan. Setelah itu kita mendapat no. reservasi untuk melakukan pembayaran, bisa melalui ATM ataupun Minimarket yang tersedia di  http://kereta-api.co.id/ . Setelah kita melakukan pembayaran, kita akan mendapat notifikasi e-mail dari website tersebut.

Bagaimana Alur Data E-Ticketing Kereta Api?

Untuk lebih jelasnya kita lihat ERD Kereta Api

 Dalam ERD ini di buat 3 entitas yang dibutuhkan untuk menyimpan semua informasi dari sistem e-ticketing. Terdapat 4 buah entitas yaitu user, kereta, gerbong dan relasi yang menjadi entitasi di tiket.
A.      Pemesan
Dalam user terdapat atribut berupa id _pemesan sebagai primary key, nama pengguna sebagai penanda tiap orang dalam pemesan tersebut. Alamat untuk menaruh asal dari pemesan tersebut dan alamat e-mail untuk notifikasi pembayaran.

B.      Kereta
Dalam entitas kereta terdapat id_kereta sebagai primary key. Serta entitas tujuan untuk menentukan tujuan dari masing-masing kereta dan id_gerbong sebagai foreign key dari entitas gerbong untuk menentukan jumlah kursi masih tersedia atau tidak.

C.      Gerbong
Dalam entitas ini terdapat id_gerbong sebagai primary key. Serta jumlah kursi yang tersedia dari setiap gerbongnya.
D.      Tiket
Tiket adalah relasi yang menjadi entitas karena kardinalitasnya banyak ke banyak. Dalam tiket terdapa id_tiket sebagai primary key. Serta atribut jadwal yang menentukan kapan kereta yang dipesan berangkat. Kelas untuk menentukan kelas ekonomi/ bisnis dan lain-lain. Foreign key terdapat pada id_kereta, id_user. No kursi diambil dari id_gerbong dan urutan ke berapa kursi di gerbong tersebut.

Lalu bagaimana cara kerja SQL nya?

 

                Dari ERD diatas kita dapat membuat sql sebagai berikut untuk table-tablenya :
create table user(
                id_pemesan varchar2(10) primary key not null,
                nama varchar2(20) not null,
                alamat varchar2(30) not null,
                alamat_email varchar2(20) not null
);

create table kereta (
                id_kereta varchar2(10) primary key not null,
                tujuan varchar2(20) not null,
                id_gerbong varchar2(10) not null,
                constraint "k_g" foreign key (id_gerbong) references gerbong(id_gerbong)
);

create table tiket (
                id_tiket varchar2 (10) primary key not null,
                id_pemesan varchar2(10) not null,
                id_kereta varchar2(10) not null,
                jadwal timestamp not null,
                kelas varchar2(10) not null,
                no_kursi number(5) not null,
                constraint "t_u" foreign key (id_user) references user(id_user) on delete set null,
                constraint "t_k" foreign key (id_kereta) references kereta(id_kereta) on delete set null
);

create table gerbong(
                id_gerbong varchar2(10) primary key not null,
                jumlah_kursi number (10) not null
);

                Tringger dibutuhkan untuk mengatur jumlah kursi apakah masih tersedia atau tidak, tringgernya adalah sebagai berikut :

create or replace trigger kursi
after
insert on delete or update
                on tiket
for each row
begin
                if inserting then
                                update  gerbong set jumlah_kursi=jumlah_kursi-1 where no_kursi:=new.no_kursi;
                end if;                  
                if deleting then
                                update  gerbong set jumlah_kursi=jumlah_kursi+1 where no_kursi:=old.no_kursi;
                end if;
                if updating then
                                update  gerbong set jumlah_kursi=jumlah_kursi-1 where no_kursi:=new.no_kursi;
                                update  gerbong set jumlah_kursi=jumlah_kursi+1 where no_kursi:=old.no_kursi;
                end if;
end;
/

Jika dalam tiket no kursi ditambah maka jumlah kursi dalam gerbong akan berkurang. Berkurang karena sebelumnya id_gerbong sudah di foreign key dengan kereta. 

Referensi Budi Laksono Putro, S.SI, M.T.

Minggu, 01 Juni 2014

Yuk Belajar BASIS DATA!

Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan apa itu Basis Data dan apa saja yang dipelajari dalam Basis Data.

A.   PENGENALAN BASIS DATA

1.       Pengertian Basis Data
Sebelum berbicara pengertian Basis Data kita perlu tahu dulu apa definisi-definisi dalam Basis Data.
·         Data
Data adalah representasi untuk mewakili fakta di dunia nyata. Representasi dapat berupa nilai numerik, alphabet, suara, video dll. Fakta di dunia nyata dapat berupa barang, kejadian, aktivitas dan semua kejadian yang ada di dunia nyata.
·         Informasi
Informasi adalah data yang dikelola dalam bentuk tertentu untuk memberikan makna atau arti bagi penerimannya.
·         Basis
Basis adalah sebuah sistem dimana sistem tersebut meliputi input -> proses -> output
·         Basis Data
Basis data sendiri dapat di definisikan dalam sejumlah sudut pandang
seperti :
a.       Himpunan kelompok data/arsip yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat & mudah.
b.      Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan/penumpukan (redundansi), untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
c.       Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
2.       Tujuan dibangunnya Basis Data
Tujuan dibangunnya basis data adalah sebagai berikut :
•  Kecepatan & kemudahan (speed)
•  Efisiensi ruang penyimpanan (space)
•  Keakuratan (accuracy)
•  Ketersediaan (availability)
•  Kelengkapan (completeness)
•  Keamanan (security)
•  Kebersamaan pemakaian (sharability)
3.       Sistem Basis Data (DBMS)
Perangkat lunak  yang digunakan untuk mengelola dan memanggil query basis data disebut  sistem manajemen basis data  (Database Management System, DBMS).  DBMS memiliki karakteristik sebagai berikut:
•  Software program
•  Supplements operating sistem
•  Manages data
•  Queries data and generates reports
•  Data security
Sistem basis data adalah sistem yang terdiri atas kumpulan file-file yang saling berhubungan dan dikelola oleh  program (DBMS) yang memungkinkan beberapa pemakai dan atau program lain yang memiliki otoritas untuk mengakses dan memanipulasi data tersebut.  Kelebihan pemakaian DBMS :
•  Data berdiri sendiri (Data Independence)
•  Pengaksesan data efisien (Efficient data access)
•  Integritas data dan keamanan terjamin (Data integrity and security)
•  Administrasi data (Data administration)
•  Dapat diakses bersamaan (Concurrent access )
•  Recovery saat terjadi kegagalan (Crash recovery)
•  Mengurangi waktu pembangunan aplikasi (Reduced application development time)
4.       Basis Data Relasional
Model Relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna. Model ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua ( yang disebut relasi atau tabel ), dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel atau baris dan atribut. DBMS yang bermodelkan relasional biasa disebut RDBMS (Relational Data Base Management System). Model database ini dikemukakan pertamakali oleh EF codd, seorang pakar basisdata.  Model ini sering disebut juga dengan database relasi.
5.       Bahasa Basis Data
Terdapata beberapa bahasa Basis Data sebagai berikut :
·         Data Definition Language (DDL)
DDL adalah perintah-perintah yang biasa digunakan oleh pengguna basis
data untuk mendefinisikan skema ke DBMS. 
·         Interactive Data Manipulation Language (DML)
DML adalah perintah-perintah yang digunakan untuk mengubah, manipulasi dan mengambil data pada basis data.
·         Transaction control
Transaction control  adalah bahasa basis data yang mengatur transaksi yang dilakukan oleh Data Manipulation Language (DML).
·         Embedded and Dinamic SQL, contoh C,C++,Java, Cobol, Pascal, etc.

·         Authorization, untuk mendefinisikan hak akses spesifik terhadap objekobjek basis data.

A.   ENTITY RELATIONSHIP MODEL
1.       Pengertian
Model Entity-Relationship adalah model data konseptual tingkat tinggi untuk perancangan basis data. Model data konseptual adalah himpunan konsep yang mendeskripsikan struktur basis data, transaksi pengambilan dan pembaruan basis data.
2.       Komponen-Komponen Utama ER
Komponen-komponen utama ER adalah :
·         Entitas
Entity  merupakan  objek  yang  dapat  dibedakan  dengan  yang  lain  dalam  dunia  nyata  . Dalam entity ada yang disebut sebagai Entity set yaitu kumpulan dari entity yang sejenis.

Contoh: tempat (ruangan , kantor, rumah, dll),kendaraan (mobi, motor, becak, dll)
Entitas baisa direpresentasikan dalam bentuk persegi panjang.
Misal :
-  Entitas Mobil



·         Atribut
Atribut adalah karakteristik dari entity  atau  relationship,  yang menyediakan  penjelasan detail  tentang  entiy  atau  relationship  tersebut  .  atribut  dalam  ERD  digambarkan  dalam bentuk oval.
Jenis Key :
-  Super Key
-  Candidat Key
-  Primary Key


·         Relasi
Relasi adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity. Relasi pada ERD biasa digambarkan dalam bentuk belah ketupat.

Misal :


·         Kardinalitas
Kardinalitas  relasi  menunjukkan  jumlah  maksimum  entitas  yang  dapat  berelasi dengan  entitas pada himpunan entitas lain.


Hubungan Kardinalitas dengan transformasi ERD ke tabel serta foreign key
Ø  Foreign Key
Foreign  Key adalah  Sebuah  kumpulan  field  dalam  satu  relasi  yang  digunakan untuk  me“refer”  (menunjuk)  ke  suatu  baris  (tuple)  pada  relasi  yang  lain  (harus berkorespondensi dengan primary key pada relasi yang kedua).Foreign Key  Akan terjadi pada suatu relasi yang memiliki kardinalitas one to many atau many to many.
Ø  Transformasi ERD ke Tabel
Model   Entity  Relationship   (ER)  yang  disajikan  dengan  Diagram  ER  (biasa disebut  dengan  ERD)  bukanlah  sebuah  basis  data  relasional.  Karena  itu,  maka diperlukan  proses  transformasi  dari  sebuah  ERD  menjadi  suatu   basis  data relasional  lengkap  dengan  tabel-tabel  (atau  relasi).  Rancangan  basis  data relasional  hasil  transformasi  sendiri  bergantung  kepada  desain  awal  ERD  yang telah dibuat. Pada ERD terdapat 3 jenis kardinalitas,  yaitu One To One, One To Many, dan Many To Many.

a.       One to one
Relasi tabel one-to-one (satu-satu) adalah relasi 2 tabel dengan primary key (pk) dan foreign key(fk). Ini dilakukan dengan meletakkan kolom one-to-one ke  tabel  baru.  Sebetulnya  relasi  ini  jarang  digunakan.  Namun  ada  beberapa alasan relasi ini digunakan :
-          Memindahkan data ke tabel lain memungkinkan untuk membuat query yang lebih cepat.
-          Mengisolasi dan menghindarkan nilai NULL pada tabel utama.
-          Membuat sebagian data susah diakses


Contoh :



Maka apabila di transformasikan ke dalam tabel sebagai berikut :
Dosen : id_dosen, id_matkul,kode_dosen, nama_dosen.
MataKuliah : id_matkul, id_dosen, kode_matkul, nama_matkul.
Keterangan : Tambahkan primary key pada setiap entitas ke setiap pasangan.
b.      One to many
Relasi  One  to  Many  (satu  ke  banyak)  terjadi  apabila  sebuah  data  yang  ada pada tabel pertama memiliki beberapa data yang sama pada tabel kedua. Pada relasi ini hanya diizinkan sebuah data pada tabel pertama dan tabel kedua boleh memiliki beberapa data yang sama dengan tabel pertama.
Contoh :


Maka, apabila ditransformasi ke tabel menjadi :
Pegawai : id_pegawaai, nama , jabatan
Mobil : plat_nomor, jenis, merk ,warna

Keterangan :
Primary key pada tabel One (Pegawai) akan  menjadi foreign key pada tabel Many (Mobil).
Foreign key adalah sebuah kumpulan field dalam satu relasi  yang digunakan untuk  me“refer”  (menunjuk)  ke  suatu  baris  (tuple)  pada  relasi  yang  lain (harus berkorespondensi dengan primary key pada relasi yang kedua).
c.       Many to many
Relasi many to many (banyak ke banyak) terjadi apabila sebuah data yang ada pada tabel pertama memiliki beberapa data yang sama pada tabel kedua, dan sebuah  data  yang  ada  pada  tabel  kedua  juga  memiliki  beberapa  data  yang sama pada tabel pertama. Pada relasi ini, tabel pertama dan kedua diizinkan memiliki beberapa data yang sama dengan kedua tabel tersebut.
Contoh :


Maka, apabila ditransformasikan pada tabel adalah sebagai berikut :
Mahasiswa : id_mahasiswa, nim, nama
Mata_Kuliah: id_matkul,kode_matkul, nama_matkul, kode_dosen
Mengambil : id_mahasiswa, id_matkul

Keterangan :
Pada  relasi  Many  To  Many  ini  tabel  relasi  akan  dibuat  menjadi  tabel  dan atributnya  adalah  primary  key  dari  masing-masing  tabel  yang  berelasi.
Primary key pada tabel relasi akan menjadi foreign key.
3.       Diagram ER
Merupakan diagram model konseptual untuk menggambarkan struktur logis dari basisdata berbasis grafis.


Notasi yang digunakan di Diagram ER adalah :
Garis    : Link yang menghubungkan atara Entitas dengan atribut, dan entitas dengan relasi atau entitas
Elips dobel   : Menunjukkan atribut yang multivalued
Elips dengan garis terputus : Menunjukkan atribut turunan

4.       Tahapan Pembuatan ER Diagram
Dapat disimpulkan untuk membuat ER Diagram, dapat mengikuti urutan tahapan berikut:
1.  Mengidentifikasikan dan menetapkan seluruh himpunan entity yang akan terlibat.
2.  Menentukan atribut-atribut dari setiap entity.
3.  Menentukan atribut primary key dari setiap entity.
4.  Menentukan relationship antar entity.
5.  Menentukan atribut-atribut dari setiap relationship (jika ada).
6.  Menentukan Cardinality Rasio.
7.  Menentukan Participation Constraint.

C.    KONVERSI ER KE BASIS DATA REALTIONAL
1.       Entitas Lemah
Secara umum, Himpunan Entitas Lemah tidak memiliki primary key dan selalu bergantung pada entitas lain. Notasi entitas lemah digambarkan dengan double persegi panjang, sedangkan relasi untuk himpunan entitas lemah digambarkan dengan double diamond. Diskriminator / key parsial adalah atribut – atribut yg dpt membedakan entitas – entitas yang terdapat di himpunan entitas lemah.
                Contoh Entitas Lemah :
          




2.       Spesialisasi dan Generalisasi
Spesialisasi  merupakan proses desain  top-down  dengan mendesain subgrouping didalam didalam himpunan entitas yang berbeda dari himpunan entitas.

Contoh Spesialisasi :








Generalisasi  merupakan proses desain  bottom-up  dengan mengkombinasikan jumla himpunan entitas yang digunakan secara bersama sama. Spesialisasi dan generalisasi sama-sama digambarkan dengan notasi IS, A, yang membedakan adalah sudut pandangnya saja. Jika Spesialisasi kita mendefinisikan entitas secara umum kemudian mencari subgroup dari entitas tersebut, tetapi generalisasi memandang sebaliknya, dari adanya subgroup-subgroup  yang berbeda kemudian di cari entitas umum yang mewakili 2 himpunan entitas tersebut.
3.       Agregasi
Agregasi adalah enkapsulasi dari entitas entitas yang berelasi (*n-n). Pada umumnya terbentuk dari kardinalitas relasi banyak ke banyak. Didalam konsep  agregasi  terdapat istilah enkapsulasi relasi dari kedua entitas. Enkapsulasi di perlukan karena kedua himpunan entitas yang ber-relasi tersebut merupakan 1 kesatuan yang tidak bisa di pisah. Notasi agregasi di gambarkan dengan gambar persegi panjang yang membungkus himpunan entitas yang saling ber-relasi.
                







               
4.       Ringkasan notasi simbol di ER













5.       Skema ER ke Tabel
Penurunan skema dimaksudkan untuk mengubah sebuah konsep hubungan entitas dan relasi kedalam bentuk fisik tabel tabel yang berelasi.  Inti dari Entity Relationship adalah menggambarkan hubungan di dunia nyata kedalam bentuk entitas entitas yang saling ber-relasi, dari diagram ini bisa di buat kedalam bentuk tabel yang langsung di implementasikan kedalam basis data.
Secara umum penurunan diagram ER ke tabel memiliki aturan sebagai berikut :
•  Setiap himpunan entitas menjadi Tabel (* baik himpunan entitas kuat
atau lemah)
•  Setiap atribut menjadi kolom di tabel
•  Kardinalitas relasi akan menentukan jumlah tabel yang terbentuk (*
akan di bahas di bawah lebih detail)
6.       Representasi Atribut menjadi  Kolom













7.       Representasi Himpunan Entitas sebagai Tabel








Himpunan entitas lemah akan menjadi tabel tersendiri yang didalamnya ada kolom primary key yang merupakan identifikasi dari himpunan entitas kuat. Contoh di bawah menggambarkan himpunan entitas lemah di turunkan kedalam tabel.

















8.       Representasi Relasi (* pada kardinalitas N to N)











Hubungan kardinalitas dengan tabel yang terbentuk
Kardinalitas relasi dari Himpunan Entitas yang saling ber-relasi akan menentukan banyaknya tabel yang bisa di buat. Adapun aturannya sebagai berikut :
•  1 ke 1
Pilih primary key di 1 himpunan entitas untuk menjadi foreign key bagi himpunan entitas yang lain.
•  1 ke banyak / banyak ke 1
Primary key pada Tabel berkardinalitas sedikit menjadi foreign key pada tabel berkardinalitas banyak.
•  Banyak ke banyak
Digambarkan pada bab 3.7.1

9.       Representasi Agregasi
Untuk merepresentasikan agregasi, buatlah tabel yang terdiri dari :
– Foreign key dari himpunan entitas yang berhubungan.
– Setiap atribut deskriptif.
– Atribut baru untuk primary key di tabel relasi.


















D.   NORMALISASI
1.       Pengertian
Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logical desain sebuah basis data yang mengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi). Normalisasi adalah proses pembentukan struktur basis data sehingga sebagian besar ambiguity bisa dihilangkan.
2.       Tujuan Normalisasi
·         Untuk menghilang kerangkapan data.
·         Untuk mengurangi kompleksitas.
·         Untuk mempermudah pemodifikasian data.
3.       Tahap Normalisasi













4.       Bentuk-Bentuk Normal
·         Bentuk Normal Tahap Pertama (1st Normal Form / 1NF).
·         Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form / 2NF).
·         Bentuk Normal Tahap (3rd Normal Form / 3NF).
·         Boyce-Code Normal Form (BCNF).
·         Bentuk Normal Tahap (4th Normal Form / 4NF).
·         Bentuk Normal Tahap (5th Normal Form / 5NF)
5.       Normal Pertama (1st Normal Form)
Aturan :
ü  Tidak adanya atribut multi-value, atribut komposit atau kombinasinya.
ü  Mendefinisikan atribut kunci.
ü  Setiap atribut dalam tabel tersebut harus bernilai atomic (tidak dapat dibagi-bagi lagi).
Contoh 1 :
Misal data mahasiswa sbb:






                Atau :

                



                Tabel-tabel di atas tidak memenuhi syarat 1NF
                Didekomposisi menjadi:
·         Tabel Mahasiswa


·         Tabel Hobi


                Contoh 2 :
JadwalKuliah
Kodekul 
NamaKul
Dosen
Kelas
Jadwal
               
               

Ø  Dimana nilai pada atribut jadwal berisi gabungan antara Hari dan Jam.
Ø  Jika asumsi hari dan jam memegang peranan penting dalam sistem basis data, maka atribut Jadwal perlu dipisah sehingga menjadi JadwalHari dan JadwalJam sbb:


6.       Normalisasi Kedua (2nd Normal Form)
Aturan :
ü  Sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu (1NF).
ü  Semua atribut bukan kunci hanya boleh tergantung (functional dependency) pada atribut kunci.
ü  Jika ada ketergantungan  parsial maka atribut tersebut harus dipisah pada tabel yang lain.
ü  Perlu ada tabel penghubung ataupun kehadiran foreign key bagi atribut-atribut yang telah dipisah tadi.
Contoh :
                Tabel berikut memenuhi 1NF tapi tidak termasuk 2NF:
                

Tidak memenuhi 2NF, karena {Mhs_nrp, mk_kode} yang dianggap sebagai primary key sedangkan:
                {Mhs_nrp, mk_kode}       à/      mhs_nama
                {Mhs_nrp, mk_kode}    à/         mhs_alamat
                {Mhs_nrp, mk_kode}    à/         mk_nama
                {Mhs_nrp, mk_kode}   à/          mk_sks
                {Mhs_nrp, mk_kode}       à        nihuruf
Tabel di atas perlu didekomposisi menjadi beberapa tabel yang memenuhi syarat 2NF
Functional dependencynya sbb:
{Mhs_nrp, mk_kode}  à    nihuruf                               (fd1)
Mhs_nrp                        à    {mhs_nama, mhs_alamat}      (fd2)
Mk_kode                       à    {mk_nama, mk_sks}          (fd3)

fd1         (mhs_nrp, mk_kode, nihuruf)                   à Tabel Nilai
fd2         (Mhs_nrp, mhs_nama, mhs_alamat)      à Tabel Mahasiswa
fd3         (mk_kode, mk_nama, mk_sks) à Tabel MataKuliah
7.       Normalisasi Ketiga (3rd Normal Form)
Aturan :
ü    Sudah berada dalam bentuk normal  kedua (2NF)
ü   Tidak ada ketergantungan transitif (dimana atribut bukan kunci tergantung  pada atribut bukan kunci lainnya).
Contoh :
Tabel berikut memenuhi 2NF, tapi tidak memenuhi 3NF:
Mahasiswa


Karena masih terdapat atribut non primary key (yakni alm_kota dan alm_Provinsi) yang memiliki ketergantungan terhadap atribut non primary key yang lain (yakni alm_kodepos) :


Sehingga tabel tersebut perlu didekomposisi menjadi :
Mahasiswa (Nrp, nama, alm_jalan, alm_kodepos)
Kodepos (alm_kodepos, alm_provinsi, alm_kota)


Mungkin segini saja pembahasan Basis Data semoga menjadi bermanfaat dan terimakasih J

Referensi :
- DIKTAT KULIAH IK 330 - BASIS DATA. Budi Laksono Putro. Ilmu Komputer-Universitas Pendidikan Indonesia.
- Modul Basis Data : DDL dan ERD. Tim Asisten Basis Data 2014. Ilmu Komputer-Universitas Pendidikan Indonesia.
- Modul Basis Data : Normalisasi. Tim Asisten Basis Data 2014. Ilmu Komputer-Universitas Pendidikan Indonesia.

Link Address :
http://budi.staf.upi.edu/
http://cs.upi.edu